Pages

Senin, 16 Februari 2015

SISTEM EKSKREKSI

 

SISTEM EKREKSI




Ekskresi adalah proses pengeluaran zat – zat sisa agar tidak menjadi racun bagi tubuh.


ALAT EKSKRESI MANUSIA

 HATI

         Hati terletak pada rongga perut bagian kanan. Pada bagian kanan hati terdapat selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Di dalam jaringan hati terdapat pembuluh darah dan pembuluh empedu yang disatukan oleh kapsul hati (Kapsul Glisson). Sel – sel hati bergabung membentuk lobula dan antarlobula dipisahkan oleh ruang lakuna.

     Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi menghasilkan cairan empedu secara terus – menerus. Selain menghasilkan empedu, hati juga berfungsi menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun, membentuk dan merombak protein, serta membentuk eritrosit pada janin

  
 PEROMBAKAN ELITROSIK OLEH HATI
PEROMBAKAN ERITROSIT OLEH HATIP                   
   Sel – sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Melalui sel tersebut, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin.
Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses. Dalam usus, zat warna empedu (berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada feses dan urine.
Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.



KULIT

Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik akibat sentuhan mekanis, panas, penyinaran, kuman – kuman, dan zat kimia; mengatur suhu badan; mencegah dehidrasi; mengeluarkan zat sisa berupa keringat; dan menerima rangsangan dari luar.




Banyak tidaknya keringat yang dikeluarkan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan, emosi, aktivitas tubuh, dan psikologi.
Waktu itu kita telah membahas mengenai proses pengeluaran urin, nah sekarang mari kita bahas menganai pengeluaran keringat. Mengapa kita bisa mengeluarkan keringat? dari mana keringat tersebut berasal?

Faktor-faktor pengeluaran keringat :

Pengeluaran keringat atau ekskresi keringat pada kulit dipengaruhi oleh faktor suhu, kegiatan/olahraga, genetik, dan rasa deg-degan.

Proses pengeluaran keringat :

Jika suhu mulai meningkat maka pembuluh kapiler melebar dan kelenjar keringat menjadi aktif. Akifnya kelenjar keringat mengakibatkan keringat keluar melalui penguapan ke permukaan kulit, sedangkan melebarnya pembuluh kapiler memudahkan pengeluaran air dan sisa metabolisme atau keringat tersebut. Penguapan yang menuju ke permukaan kulit tersebut menyebabkan suhu di permukaan kulit menurun sehingga kita tidak akan merasa panas lagi. Itulah sebabnya mengapa pada saat suhu mulai panas, kita akan mengeluarkan kelingat melalui kulit. 

Gambar Struktur Kulit Manusia :





Design by Dra.Pramita Kemala

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar